SELAMAT DATANG DI IVAN ANTARIKSA

Minggu, 24 Juli 2011

Pengaruh Durasi Camshaft


Pengaruh Durasi Camshaft terhadap karakter mesin balap 4 langkah
Tentang Poros Nok (Camshaft)



Poros nok (camshaft) adalah penentu kapan saat pembukaan katup dan penutupan katup terjadi serta berapa lama dan berapa lebar pembukaan katup tersebut. Poros nok (camshaft) merupakan sebuah poros yang memiliki toSesuatu yang sangatlah fundamental sekali dalam nenentukan karakter mesin 4 langkah adalah dengan mengukur dan melakukan percobaan didynotest terhadap perubahan durasi yang terdapat pada Camshaft. Dimana setiap sudut yang dibetuk akan menentukan nilai angkatan katup dan laju aliran bahan bakar udara menuju keruang bakar akibat proses daya hisap piston. Semakin cepat, tepat dan tinggi bukaan katup akan mempengaruhi seberapa banyak bahan bakar yang akan masuk keruang bakar. Bahan bakar dan udara yang ideal dengan perbandingan yang sesuai akan terbakar mendekati sempurna dan terjadi ledakkan dalam raung bakar dan menghasilkan tenaga.
njolan (nok) yang berhubungan dengan mekanisme pembukaan maupun penutupan katup yang berputar menurut putaran poros engkol.


Gambar 2. Bentuk Dasar Nok (Cam)


Untuk menggerakkan poros nok (camshaft) yang terhubung dengan poros engkol (crankshaft) terdapat tiga cara yaitu roda gigi langsung,rantai dan sabuk bergerigi. Putaran poros nok biasanya brputar setengah kali dari putan poros engkol (crankshaft).Dilihat dari letak poros nok pada mesin, mesin dikategorikan sebagai mesin yang memiliki poros nok pada blok silinder (Over Head Valve) dan poros nok pada kepala silinder (Over Head Cam).

Dilihat dari letak poros nok pada mesin, mesin dikategorikan sebagai mesin yang memiliki poros nok pada blok silinder (Over Head Valve) dan poros nok pada kepala silinder (Over Head Cam).

a. Saat Kerja Katup (Valve Timing)
Saat kerja katup (valve timing) adalah saat membuka dan menutupnya katup serta berapa lama katup tersebut membuka. Dimana perubahannya diatur oleh profil atau bentuk dari poros nok (camshaft). Saat kerja katup (valve timing) berpengaruh terhadap kinerja mesin karena waktu jumlah campuran bahan bakar dan udara yang masuk mempengaruhi besar energi pembakaran serta pengoptimalan langkah usaha. Sehingga pengaturan saat kerja katup (valve timing) dibutuhkan untuk mendapatkan pengisian campuran bahan bakar ke dalam silinder dapt optimal. Pada dasarnya, saat kerja katup (valve timing) terbagi dalam beberapa tahap yaitu katup hisap membuka atau intake valve opening (IVO), katup hisap menutup atau intake valve closing (IVC), katup buang membuka atau exhaust valve opening(EVO), dan katup buang menutup atau exhaust valve closing (EVC). Siklus pembukaan katup hisap menunjukkan bahwa katup hisap membuka atauintake valve opening (IVO) beberapa derajat sebelum titik mati atas (TMA) dan katup hisap menutup atau intake valve closing (IVC) beberapa derajat setelah titik mati bawah. Sedangkan pada siklus pembukaan katup buang, katup buang membuka atau exhaust valve opening (EVO) beberapa derajat sebelum titik mati bawah dan katup buang menutup atau exhaust valve closing (EVC) beberapa derajat setelah titik mati atas (TMA).

Selama proses empat langkah berlangsung, saat kerja katup (valve timing) pada katup hisap maupun katup buang sangatlah kritis karena tidak menutup kemungkinan katup hisap maupun katup buang membuka ataupun menutup pada saat yang tepat. Pada saat semua mekanisme katup bergerak pada putaran yang tinggi saat kerja katup (valve timing) harus diatur sedemikian rupa untuk mengatisipasi langkah kerja selanjutnya.

Dengan demikian, katup hisap membuka lebih lambat sebelum dimulainya langkah hisap karena pada saat ini torak berada pada posisi titik mati atas (TMA) sehingga ketika torak bergerak menuju titik mati bawah (TMB) campuran bahan bakar dan udara dapat secara optimal langsung mengisi ruang silinder. Pada saat kerja katup (valve timing) buang juga bergerak lebih awal sebelum langkah buang berlangsung,
hal ini supaya setelah langkah pembakaran dan termanfaatkannya energi pembakaran dapat langsung terbuang sendiri oleh sisa tekanan pembakaran melalui saluran buang.
Saat kerja katup (valve timing) diatur dengan tujuan mendapatkan daya dan torsi sesuai dengan kebutuhan atau rentang putaran mesin. Jenis saat kerja katup (valve timing) dibagi menjadi tiga,yaitu Split Timing, Advance Timing, dan Retard Timing (Graham Bell,1998 : 209).Split Timing yaitu saat kerja katup (valve timing) dengan perbandingan overlap sama dan biasa disebut jenit split-overlap.

Advance timing yaitu saat kerja katup terlalu awal dibandingkan dengan standar. Menurut Kemal (www.motorplusonline/edisi331), saat kerja katup (valve timing) jenis advance mengakibatkan langkah hisap dan langkah kompresi menjadi lebih awal dan didapatkan overlap yang lebih maju. Pada kondisi ideal, penerapan advance timing akan menghasilkan torsi atau tenaganya besar pada putaran mesin rendah. Sedangkan retard timing, pembukaan katup lebih lambat berdampak pada torsi atau tenaganya besar pada putaran tinggi.
maka pada kondisi tertentu saat melakukan perubahan pada camshaft harus disesuaikan dengan kebutuhannya semisalnya untuk Drag bike tentu dibutuhkan tipe camshaft dengan durasi retard timing sehingga power peak dan torsi yg dihasilkan akan maksimal. begi juga halnya dengan tipe motor Race menggunakan advance timing dimana stop and go pada kondisi ini mesin memastikan mendapatka power dan torsinya.